Menyeberang jauh ke Rusia lalu bersih-bersih stadion? Di Piala Dunia 2018, itu baru saja terjadi. Tapi, tujuan utamanya memang bukan menjadi petugas kebersihan.
DOMINOQQ
Ya, begitulah yang dilakukan oleh suporter Tim Nasional (Timnas) Jepang. Tentu saja mereka datang untuk menonton 'Tim Samurai Biru' berlaga di Piala Dunia, tetapi yang mereka lakukan pada akhirnya lebih dari sekadar mendukung.
Para suporter Jepang membuat cerita; kultur disiplin dan bertenggang rasa dengan sekitar mereka bawa-bawa ke Rusia. Setelah pertandingan selesai, mereka tidak lupa memunguti sampah yang berserakan di tribune dan memasukkannya ke kantong plastik untuk kemudian dibuang.
BANDARQ
Aksi bersih-bersih para suporter Timnas Jepang di Mordovia Arena, Saransk, itu dilakukan usai pertandingan Jepang melawan Kolombia, Selasa (19/6/2018) malam WIB. Saat itu, Negeri Sakura mengukir sejarah dengan menjadi tim Asia pertama yang sukses mengalahkan tim Amerika Selatan lewat kemenangan 2-1.
Dikutip dari Time, Kamis (21/6), beberapa penonton asal Jepang tetap bertahan di stadion selepas pertandingan untuk berburu sampah. Mereka tak segera angkat kaki, tetapi berkeliling mengangkat sampah yang ditinggal penonton lain.
Dari video yang tersebar di media sosial Twitter, terlihat beberapa suporter Jepang --ada yang masih dengan bendera Jepang menyelimuti tubuhnya-- menyusuri sudut-sudut tribune untuk memunguti sampah.
Plastik, kertas, selebaran brosur, hingga 'peninggalan' lainnya yang tercecer dibersihkan. Dan, voila! Contoh mulia dari suporter 'Samurai Biru' itu menyulap stadion kembali bersih seperti sedia kala.
"Ini adalah momen favorit saya di Piala Dunia sejauh ini. Fans Jepang mengangkut sampah setelah menang atas Kolombia. Pelajaran hidup pun bisa kita ambil dari pertandingan sepak bola. Inilah kenapa saya mendukung Jepang #kelas #respek," kicau akun @Coachmckaig yang di-retweet tak kurang 2.467 kali.
DOMINOQQ
Sementara dikutip dari BBC, Scott McIntyre --seorang jurnalis sepak bola Jepang-- mengatakan budaya itu tak hanya terjadi di stadion oleh suporter, tetapi menjadi sebuah kebiasaan masyarakat negeri tersebut.
"Anda kerap mendengar orang-orang menyebut sepak bola cerminan sebuah bangsa. Ini aspek penting dari kehidupan sosial Jepang, memastikan semuanya bersih dan itu terjadi di semua event olahraga, termasuk sepak bola," ucap McIntyre.
BANDARQ
Bahkan di Jepang sendiri, mereka berani menyolek suporter asing ketika meninggalkan sampah di stadion. "Mereka (suporter Jepang) akan menepuk pundak (fans asing) untuk menandakan bahwa seharusnya mereka membersihkan sampahnya dan tidak meninggalkan di stadion," imbuhnya.
"Membersihkan sampah usai pertandingan sepak bola adalah perpanjangan dari kebiasaan yang diajarkan di sekolah. Anak-anak (diajarkan) membersihan ruang kelas dan koridor. Dengan budaya yang diajarkan di masa kecil, terbawa ke seluruh populasi Jepang," papar Scott North, seorang profesor di Osaka University, masih dilansir BBC.
DOMINOQQ
"Dengan tingginya kesadaran mereka membersihkan sampah, Piala Dunia adalah ajang pembuktian harga diri mereka sekaligus menularkannya kepada kita semua. Itulah realitas dari Jepang yang sangat sopan dan hormat," katanya.
Piala Dunia pun menjadi panggung Jepang yang sukses mencerminkan 'Cahaya Asia' dan menampilkan sebuah pertandingan sepak bola yang tak hanya seru, tapi bertukar perilaku layak dicontoh.
Disiplin yang mengalir di dalam warga Jepang pun terbawa ke manapun mereka mendukung sang Samurai beraksi menggocek bola. Aksi bersih-bersih suporter Jepang juga sebelumnya terjadi di Piala Dunia 2014 Brasil. Kala itu, beberapa penggemar mengangkut sampah mereka. Meskipun saat itu 'Samurai Biru' kalah dari Pantai Gading dengan skor 1-2.
Jepang pun kini sukses mejadi contoh. Suporter Senegal juga ikut membersihkan sampah mereka usai menang 2-1 lawan Polandia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar