Minggu, 04 November 2018

Pejabat Turki: Jasad Jamal Khashoggi Dilarutkan dengan Cairan Kimia



Jasad Jamal Khashoggi mungkin tak akan ditemukan. Meski, aparat Turki telah menyisir sumur hingga hutan untuk mendapatkannya.

BANDARQ Seorang pejabat Turki, Yasin Aktay meyakini, jasad sang jurnalis Arab Saudi itu dilarutkan dalam asam atau bahan kimia lainnya setelah dimutilasi.

"Tak ada formula lain yang menjelaskan mengapa jasad Khashoggi tak ditemukan sebulah setelah ia dihabisi," kata Aktay yang juga penasihat partai berkuasa untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Associated Press, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (3/11/2018).

Dia mengaku curiga, jasad Jamal Khashoggi yang adalah temannya, dipotong relatif kecil-kecil, sehingga bisa dilarutkan dalam cairan kimia.


"Semua petunjuk mengarahkan pada (dugaan) bagian tubuhnya telah larut," kata dia. Namun, pejabat tersebut tak menawarkan bukti apapun untuk mendukung ucapannya.

Khashoggi hilang tanpa jejak setelah memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Ia sedang mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya, yang kala itu menanti di depan kompleks fasilitas diplomatik tersebut.

Pada Jumat 2 November 2018, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi datang dari pejabat tingkat tinggi di lingkaran penguasa Arab Saudi.

Ia menambahkan, komuitas internasional harus bertindak. Untuk 'menguak dalang' di balik pembunuhan sadis itu.

Dalam op-ed atau opini yang dimuat The Washington Post, Erdogan juga mengungkapkan, ia tak yakin bahwa Raja Salman bin Abdulaziz al Saud berada di balik pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober 2018.


Ia menambahkan, hubungan dekat Turki dengan Arab Saudi bukan berarti pihaknya tutup mata terhadap pembunuhan sang jurnalis.

"Kita tahu bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari level tertinggi pemerintah Saudi," kata Erdogan.

Sementara itu, kepala DOMINOQQ kejaksaan Istanbul mengatakan, Khashoggi yang tinggal di pengasingan di AS dicekik segera setelah dia memasuki konsulat Arab Saudi.

Jasad korban kemudian dimutilasi sebelum dipindahkan entah ke mana.

Panggilan telepon dilaporkan terjadi pada 9 Oktober, seminggu setelah Khashoggi menghilang pada 2 Oktober --tanggal yang kemudian diakui oleh Saudi sebagai hari kematian jurnalis itu.


Soal perkataan Pangeran MBS yang menilai Khashoggi sebagai seorang "Islamis yang berbahaya", pihak keluarga korban telah membantah tuduhan seputar hal tersebut.

BANDARQ Dalam kesempatan terpisah, keluarga Jamal Khashoggi membantah dia adalah anggota Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) dan mengatakan bahwa penulis yang terbunuh itu sendiri telah menyangkalnya berulang kali dalam beberapa tahun terakhir.

"Jamal Khashoggi bukan orang yang berbahaya dengan cara apa pun. Untuk mengklaim sebaliknya adalah hal konyol," kata pernyataan dari keluarga Khashoggi kepada sebuah surat kabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 artis4d