Sabtu, 23 Februari 2019

Membicarakan Data , Prabowo Dibela BPN



Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membela penampilan Prabowo yang dinilai tidak banyak menyampaikan data dalam putaran kedua. BPN beralasan tugas pemimpin bukanlah menyampaikan data tetapi lebih ke substansi, konsep, dan strategi penyelesaian masalah bangsa.

agenbandarq Juru bicara debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria menilai tak masalah jika Prabowo tak menyampaikan banyak data selama debat capres. "Pemimpin itu bukan menghafal data," kata Riza dalam sebuah diskusi di Warunk Upnormal, Jakarta, Kamis (21/2).

Riza menilai masalah data hanyalah urusan teknis. Hal itu bisa diurus setingkat direktur atau kepala bagian. Sebagai calon pesiden, tugas Prabowo bukanlah untuk menyampaikan data.


"Kalau presiden itu bukan soal data, tapi solusi permasalahan, kemampuan mengidentifikasi permasalahan, mencarikan solusi, dan bagaimana mengoperasionalkan," kata Riza.

Lebih lanjut, Riza menilai percuma menyampaikan banyak data jika salah. Dia pun mencontohkan hal tersebut dilakukan Jokowi saat debat kedua Pilpres 2019.

Menurut Riza, Jokowi salah data ketika bicara terkait impor jagung, kebakaran hutan dan lahan, konflik agraria. "Terkesan hebat Pak Jokowi menyampaikan data, ternyata itu bohong semua, palsu," kata dia.

Meski begitu, Riza membantah Prabowo tak paham masalah data. Menurutnya, bicara data merupakan hal sederhana bagi Prabowo. Ini karena Ketua Umum Gerindra tersebut banyak membaca buku. Prabowo pun dianggap sudah banyak menulis buku.

Berbagai data tersebut sudah banyak disampaikan dalam buku yang ditulis Prabowo. "Di buku Paradoks Indonesia itu data semua," kata Riza.


Peneliti Para Syndicate, Bekti Waluyo mengatakan, Jokowi tampak lebih siap dengan konten debat yang mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, dan infrastruktur tersebut. Petahana membawa data-data dan statistik serta mampu menarasikan konten tersebut dengan baik.

Menurut Bekti, Jokowi mampu menjelaskan berbagai data yang dia miliki secara lebih terstruktur dan argumentatif. "Pak Jokowi bisa memanfaatkan debat dengan lebih baik," kata Bekti di Jakarta, Senin (18/2). dominoqq

Sementara itu, Prabowo dinilai kurang siap dalam debat kedua. Bekti menilai Prabowo terlihat kurang menyerang dalam debat kedua. Padahal, Prabowo berposisi sebagai penantang, di mana dia harusnya mampu melancarkan berbagai kritik kepada Jokowi. "Malah petahana yang cukup sigap menggunakan itu," kata Bekti.
Artikel Asli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 artis4d