Lisa (18 tahun), mahasiswi Universitas Budi Luhur (UBL), Jakarta masih menunggu hasil rontgen di ruang tunggu RS Salak, Bogor, Minggu (10/3). Rencana bertamasya ke Bogor bersama teman-temannya pagi itu, terpaksa batal.
Pihak dokter merekomendasikan punggung bagian bawahnya untuk diperiksa usai benturan cukup keras ketika KRL yang ditumpanginya anjlok di Kebon Pedes, Cilebut, Minggu (10/3). Lisa merupakan satu dari 17 korban yang terdata PT KCI sebagai korban luka kereta yang anjlok pukul 10.00 WIB tersebut.
"Kejadiannya begitu cepat ya, penumpang di gerbong depan (gerbong perempuan) tiba-tiba terpental, kemudian setelah itu kereta kami tertimpa tiang listrik, keras banget," ujar Lisa, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (10/3).
Lisa mengaku sempat cemas dengan benturan yang terjadi pada daerah punggung bagian bawahnya tersebut. Selama di RS Bogor, dirinya masih terus menunggu kabar bersama sejumlah korban luka lainnya.
dominoqq Selepas kejadian itu, Lisa mengaku sedikit trauma untuk menggunakan KRL sebagai sarana transportasinya. Lisa mengaku baru pertama kali menggunakan commuter line.
"Ya, ini baru sekali, cuma kalau keluar kota sering menggunakan kereta api," kata Lisa.
Sementara itu, VP Komunikasi PT KCI, Eva Chairunnisa menyebut data korban luka sementara saat ini mencapai 17 orang.
"Hingga pukul 12.10 WIB tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang. Sembilan orang di RS Salak Bogor dan 8 lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor," kata Eva melalui keterangannya, Minggu (10/3).
Eva menambahkan, identitas korban luka dapat dilihat di RS Salak Bogor.
"Bagi para pengguna yang menjadi korban maka akan mendapatkan perawatan kesehatan," sambungnya.
Sementara itu, evakuasi bandarq selanjutnya akan diupayakan terhadap badan kereta di lokasi. Rencananya kereta yang tidak anjlok akan dievakuasi dengan ditarik sementara ke Stasiun Cilebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar