Setelah Jumat (28/12) siang, mantan personel Seventeen, Yudhi Rus, mengabarkan bahwa nisan milik mendiang Bani 'Seventeen' menghilang, kini pihak keluarga yang diwakili sang istri Bani, Cindri Wahyuni, memberikan penjelasan terkait masalah itu.
agenbandarq Cindri mengatakan bahwa nisan tersebut dicabut karena tidak sesuai dengan apa yang inginkan bassist Seventeen itu jauh sebelum meninggal. Bani, kata Cindri, ingin dimakamkan sesuai dengan syariat Islam, yakni dengan menggunakan batu sederhana sebagai penanda.
"Meluruskan berita yang simpang siur tentang Nisannya mas @baniseventeen yang diberitakan hilang, dengan ini saya beritahukan, memang kami pihak keluarga yang mencabut nisan tersebut, karena tidak sesuai dengan yang diamanahkan Almarhum jauh sebelum beliau meninggal," tulis Cindri Wahyuni dalam keterangan foto yang diunggahnya, Jumat (28/12) malam.
"Mengikuti pesan Almarhum, jika meninggal kelak almarhum ingin dimakamkan sesuai syariat, hanya dengan batu sederhana sebagai penanda, tidak ingin disemen ataupun diubah dalam bentuk apa pun, tidak ditaburi bunga, bahkan tidak diacara tahlilkan," lanjutnya.
Cindri pun memohon maaf kepada kerabat Bani yang melayat dan peduli terhadap mendiang suaminya itu. Ia hanya meminta doa untuk suaminya agar dapat tenang di sisi-Nya.
"…Agar mendoakan mas Bani, diampunkan segala dosa-dosanya, diterima segala amal ibadah, salatnya, ditempatkan di sisi Allah yang paling mulia. Kami hanya ingin menjalankan syariat Nya… Mohon maaf sebesar besarnya dari saya mewakili Keluarga besar mas Bani. Terima kasih," tutup Cindri Wahyuni. domino99
Sebelum sang istri mengklarifikasi hal tersebut, kumparan menghubungi Yulia Dian, tim manajemen Seventeen, untuk meminta konfirmasi terkait hal ini. Yulia membenarkan bahwa ada yang mengambil nisan mendiang Bani dari pusaranya.
Iya. Itu lagi aku cek dulu, ya. Aku pengin tahu kapan ketahuannya, di mana, nanti aku tanya dulu, ya," ujar Yulia Dian saat dihubungi kumparan lewat sambungan telepon, Jumat siang.
Hanya saja, tak berselang lama, Yulia Dian dan Yudhi Rus kompak menghapus unggahan mereka di Instagram. Mereka seolah mengisyaratkan tak ingin memperbesar masalah hilangnya nisan milik mendiang Bani.
Seventeen menjadi korban bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember lalu. Mereka menjadi salah satu pengisi acara gathering karyawan PLN di Tanjung Lesung Beach Resort. Kala itu, sekitar pukul 21.15 WIB, Seventeen tengah tampil di panggung saat tsunami menghajar panggung mereka.
Tiga personel Seventeen meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Bani (bas), Herman (gitar), dan Andi (drum). Tak hanya itu, Oki Wijaya selaku Road Manager, salah satu kru bernama Ujang, dan Dylan Sahara istri dari Ifan (vokal) juga turut menjadi korban jiwa dalam bencana tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar